Pengimplementasian Kurikulum Merdeka Membawa Dampak Positif Bagi Peserta Didik dan Guru di Sekolah Dasar

Hesty Aini Desya Heni *
SEBAGAI salah satu mahasiswa dari Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, maka saya harus mengikuti perkembangan pendidikan yang terjadi di Indonesia. Sebagai mana yang kita ketahui di Indonesia sudah terjadi beberapa kali perubahan kurikulum, pengembangan kurikulum ini terjadi karena adanya upaya dari Pemerintahan Indonesia untuk mengikuti perubahan zaman dan teknologi serta memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin lama semakin meningkat sesuai dengan arus globalisasi yang semakin lama semakin menantang, jika kita tidak mengikuti perkembangan zaman maka bisa dipastikan pendidikan dinegara kita akan jauh tertinggal dibandingkan negara-negara lainnya. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam menyiapkan generasi muda saat ini dan generasi berikutnya, pengembangan kurikulum menjadi salah satu jawaban untuk memenuhi kompetensi yang dibutuhkan, seperti pengembangan kurikulum 2013 ke Kurikulum Merdeka Belajar merupakan tindakan yang tepat dan cermat dalam menyikapi permasalahan juga diharapkan mampu memperbaiki sistem pendidikan Indonesia yang kurang stabil akibat pandemi covid 19.
Kurikulum Merdeka di desain dan dikembangkan dari kurikulum sebelumnya, kurikulum ini lebih memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mendapatkan hak belajar secara merdeka. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler beragam, di mana peserta didik diharapkan memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi, begitupun penerapan kurikulum merdeka di tingkat Sekolah Dasar. Kurikulum Merdeka dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel yang berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik. Untuk mendukung pengembangan Kurikulum Merdeka ini Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim juga meluncurkan program sekolah penggerak dengan alasan sebagai upaya pembaruan sistem pendidikan menjadi berbasis budaya. Budaya sekolah harus berorientasi pada suatu inovasi sehingga mampu mencetak lulusan sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila (P3).
Karakteristik paling utama dari kurikulum Merdeka ini adalah:
- Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangansoft skillsdan karakter sesuai profil pelajar pancasila .
- Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
- Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
Sedangkan Karakteristik Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar, sebagai berikut :
- Kurikulum merdeka di SD terdiri dari 3 fase utama, yakni:
- Fase A (umumnya setara dengan kelas I dan II SD)
- Fase B (umumnya setara dengan kelas III dan IV SD)
- Fase C (umumnya setara dengan kelas V dan VI SD)
- Aspek Struktur Kurikulum, Kurikulum Merdeka Belajar SD dibagi menjadi 2 kegiatan pembelajaran utama, yaitu:
- Pembelajaran reguler atau rutin yang merupakan kegiatan intrakurikuler
- Projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Kurikulum Merdeka mencakup tiga jenis kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
- Pembelajaran intrakurikuleryang dilakukan secara terdiferensiasi sehingga peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Hal ini juga memberikan keleluasaan bagi guru untuk memilih perangkat ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didiknya.
- Pembelajaran kokurikuler berupa projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, berprinsip pembelajaran interdisipliner yang berorientasi pada pengembangan karakter dan kompetensi umum.
- Pembelajaran ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai dengan minat murid dan sumber daya satuan pendidik.
Alokasi jam pelajaran pada struktur kurikulum dituliskan secara total dalam satu tahun dan dilengkapi dengan saran alokasi jam pelajaran jika disampaikan secara reguler/mingguan.
Adapun keunggulan Kurikulum Merdeka, yaitu :
- Materi yang disampaikan dan dipelajari menjadi lebih sederhana, mendalam, dan berfokus pada materi yang esensial. Hal ini dapat meningkatkan pemahaman peserta didik dan juga mereka dapat belajar secara lebih dalam tanpa harus merasa dikejar waktu.
- Guru lebih merdeka karena bisa mengajar sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan peserta didik. Hal ini dikarenakan pembelajaran berpusat pada kesiapan peserta didik bukan pada tingkatan kelas.
- Sekolah memiliki hak dan wewenang dalam mengembangkan kurikulum sesuai dengan satuan pendidikan dan peserta didik.
- Karena bersifat lebih relevan dan interaktif, proses pembelajaran lebih memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk lebih aktif dan dapat mengeksplorasi isu-isu aktual.
Saat satuan pendidikan memilih menggunakan Kurikulum Merdeka Belajar, terdapat 3 pilihan kategori dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka ini, di antaranya:
1. Kategori Mandiri Belajar
Kategori ini memberikan kebebasan kepada satuan pendidikan untuk menerapkan beberapa bagian dan prinsip kurikulum merdeka belajar, dengan tetap menggunakan kurikulum sebelumnya, yaitu kurikulum 2013 atau kurikulum 2013 yang disederhanakan/kurikulum darurat.
2. Kategori Mandiri Berubah
Pada tahun ajaran 2022/2023, satuan pendidikan mulai menerapkan kurikulum merdeka belajar, menggunakan perangkat ajar yang disediakan dalam PMM sesuai jenjang satuan pendidikan yaitu perangkat ajar untuk PAUD, kelas I, kelas IV, kelas, VII, dan kelas IX.
3. Kategori Mandiri Berbagi
Satuan pendidikan dipersilakan untuk menerapkan kurikulum merdeka belajar diikuti dengan pengembangan mandiri berbagai perangkat ajar pada satuan pendidikan anak usia dini (PAUD), kelas I, kelas IV, kelas VII, dan kelas IX mulai tahun ajaran 2022/2023.
Jadi dari keseluruhan, implementasi kurikulum merdeka pada SD melingkupi:
- Dalam Kurikulum Merdeka Belajar SD, Jam Pelajaran (JP) diatur per tahun. Satuan pendidikan dapat mengatur alokasi waktu pembelajaran secara fleksibel untuk mencapai JP yang ditetapkan.
- Satuan pendidikan dapat menggunakan pendekatan pengorganisasian pembelajaran berbasis mata pelajaran, tematik, atau terintegrasi
- Mata pelajaran IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) merupakan paduan dari IPA dan IPS.
- Bahasa Inggris menjadi mata pelajaran pilihan, tergantung kesiapan satuan pendidikan
- Satuan pendidikan atau peserta didik dapat memilih sekurang-kurangnya satu dari empat mata pelajaran Seni dan Budaya: Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari
- Dalam aspek Pembelajaran, Kurikulum Merdeka Belajar SD menguatkan pembelajaran terdiferensiasi sesuai tahap capaian peserta didik.
- Paduan antara pembelajaran intrakurikuler dan kokurikuler melalui projek penguatan profil pelajar Pancasila.
- Saat melakukan Penilaian, lebih menguatkan pada asesmen formatif dan penggunaan hasil asesmen untuk merancang pembelajaran sesuai tahap capaian peserta didik.
- Menguatkan pelaksanaan penilaian autentik terutama dalam projek penguatan Profil Pelajar Pancasila
- Tidak ada lagi pemisahan antara penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Dampak Positif dari Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar, yaitu sebagai berikut :
- Menciptakan Ruang Pembelajaran yang Positif
Implementasi Kurikulum Merdeka mengedepankan pembelajaran yang esensial dan sesuai dengan minat atau bakat peserta didik, konsep pembelajaran esensial ini menghasilkan interaksi yang membangun, sehingga terbentuk ruang belajar yang lebih positif, di mana guru teach at the right level dan peserta didik get knowledge at the right level.
- Mengubah Sistem Pendidikan Menjadi Lebih Baik
Salah satu keunikan Kurikulum Merdeka ini adalah memuat beberapa episode dengan fokus program yang berbeda-beda namun tetap sinergis. Sinergitas ini yang akan mampu mengubah sistem pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik dan berkualitas.
- Menghasilkan Guru yang Lebih Kompeten
Program Guru Penggerak merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk membentuk guru-guru yang berkompeten dan bisa terus berkembang seiring dengan tuntutan zaman. Kurikulum Merdeka tidak hanya fokus pada peningkatan kompetensi peserta didik, namun juga fokus pada pengembangan kompetensi guru.
Dari penjelasan di atas saya rasa cukup untuk menjawab pertanyaan sebelumnya, menurut saya Implementasi Kurikulum Merdeka benar membawa dampak positif, sebagaimana telah dijelaskan Kurikulum Merdeka ini benar-benar memberikan kemudahan dan kemerdekaan dalam proses belajar mengajar baik pada peserta didik dan guru. Selain itu Kurikulum Merdeka juga menekankan pada karekter Profil Pelajar Pancasila yang mencakup berbagai aspek seperti kepatuhan pada hukum, rasa solidaritas, toleransi, kepekaan terhadap lingkungan, dan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, dimana aspek-aspek ini sangat bermanfaat bagi perkembangan karakter peserta didik. Jika kurikulum merdeka ini diterapkan dengan baik di sekolah dasar maka saya yakin akan membawa dampak yang baik untuk Peserta didik, Guru, dan juga Instansi.
Terus Maju Pendidikan Indonesia!
- Penulis Mahasiswa PGSD Universitas Sriwijaya
- Dosen Pengampu : Dwi Cahaya Nurani MPd., Mazda Leva Okta Safitri MPd.