Kordiv SDMO dan Diklat Bawaslu Banyuasin Rapat Konsolidasi Pembangunan Budaya Sadar Risiko
JAKARTA, RB – Bawaslu RI menggelar kegiatan Konsolidasi pembangunan budaya sadar risiko serta monitoring tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK, BPKP dan APIP atas pertanggungjawaban dana pemilu dan pemilihan. Kegiatan berlangsung di Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta, Jumat dan Sabtu (22-23/11/2024).
Anggota Bawaslu RI DR Herwyn JH Malonda MPd MH membuka langsung acara yang diikuti oleh seluruh perwakilan Bawaslu Kabupaten/Kota dan Provinsi se-Indonesia. Bawaslu Kabupaten Banyuasin diwakili Kordiv SDM Organisasi dan Diklat Raden Zakaria SPd CMed bersama Kepala Sekretariat Idris SPd MSi dan Kasubbag Pengawasan Asrul Harahap SPd MSi.
Raden Zakaria mengungkapkan, Inspektorat Bawaslu RI bersama BPK dan BPKP menekankan penyelesaian temuan yang berhubungan dengan kerugian negara. Mereka meminta jajaran Bawaslu setiap tingkatan agar proaktif dalam menindaklanjuti temuan tersebut, juga berharap dalam penggunaan anggaran harus menerapkan asas kehati-hatian.
“Inspektorat meminta jajaran di Bawaslu proaktif, menindaklanjuti temuan yang berhubungan dengan kerugian negara,” ungkap dia.
Komisioner Bawaslu Banyuasin yang akrab disapa RZ ini menuturkan, konsolidasi penting diikuti karena banyak membahas cara membangun budaya sadar risiko. Mulai di tingkat pusat hingga daerah.
“Intinya kita harus bertanggungjawab terhadap pengelolaan dana pemilu dan pemilihan. Juga harus memastikan pengelolaan dana harus transparan dan akuntabel,” harap dia.
Raden menekankan budaya sadar risiko dapat dibangun di lingkungan Bawaslu, khususnya di Kabupaten Banyuasin hingga jajaran panwaslu kecamatan.
“Mari kita galakkan budaya sadar risiko agar lembaga kita, Bawaslu Kabupaten Banyuasin dapat dipercaya publik dan dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya,” tegas dia.
Sementara itu, Plt Kepala Sekretariat Bawaslu Banyuasin Idris MSi menyatakan, kegiatan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kesadaran dan pemahaman terhadap pentingnya pengelolaan risiko di lingkungan Bawaslu. “Kita diingatkan kembali agar pentingnya membangun budaya sadar risiko di lingkungan Bawaslu,” terang dia.
Dengan mengikuti konsolidasi ini, Idris berharap Bawaslu Banyuasin dapat memperkuat peranannya, dalam menjaga integritas dan transparansi soal dana pemilu dan pilkada.
“Kegiatan ini sangat baik sekali, menekankan selalu membangun kepercayaan publik terkait pengelolaan dana pemilu dan pilkada,” pungkas dia. (fik)