Ketinggalan UNBK, Pelajar SMP Menangis
PANGKALAN BALAI, RB – Puluhan warga Manggus Kelurahan Pangkalan Balai Kecamatan Banyuasin III, terpaku menatap derasnya aliran air yang membanjiri akses jalan utama mereka. Itu setelah hujan mengguyur sejak pukul 19.20 WIB hingga menjelang subuh, Senin (31/10/2022).
Krisdiansyah, salah satu pekerja mengaku tidak dapat menyebrang, karena ketinggian air mencapai 1 meter. Akibatnya kendaraan roda dua yang dia gunakan tidak dapat melintas, terpaksa menunggu pengiriman perahu rescue dari BPBD Kabupaten Banyuasin.
“Kalau ada hujan deras, kejadiannya selalu seperti ini. Bagi kami pekerja dan banyak aktivitas, sangat terhambat dan bisa-bisa upah dipotong bos di kantor,” ungkap dia di lokasi banjir.
Demikian halnya dengan Sella, pelajar SMP di Pangkalan Balai mengaku sedih. Pasalnya dia terlambat datang ke sekolah, bahkan ketinggalan mengikuti UNBK di sekolahnya.
“Hari sudah menjelang Pukul 08.00 WIB, tapi kami belum dapat sampai ke sekolah,” beber dia bersama tiga temannya dengan nada sedih.
Terkait banjir besar yang selalu terjadi usai hujan deras, Fahrurozi tokoh masyarakat Manggus meminta ada solusi dari Pemkab Banyuasin. Bentunya berupa pengerukan anak sungai, sekaligus penimbunan badan jalan.
“Kami harapkan ketinggian jalan ini di tambah, volume gorong-gorong diperbesar. Anak-anak sungai yang mengalir, mulai lingkungan perkatoran Pemkab Banyuasin sampai Manggus ini perlu dikeruk. Kalau tidak demikian, tahun depan kami khawatir banjir makin parah,” tegas dia.
Menyikapi keluhan warga terdampak banjir, BPBD Banyuasin mengirim 1 unit perahu karet. Warga yang semula kebingungan dapat menyebrang secara antri, melewati banjir bersama kendaraan mereka.
“Ketika ada banjir kita langsung kirim perahu penyebrangan, karena kami selalu monitor kejadian-kejadian di lapangan,” terang Riki
Sementara itu, Lurah Pangkalan Balai Hoiri SAg MM mengharapkan warga bersabar, karena apa yang diharapkan telah diusulkan. “Mudah-mudahan harapan kita semua terwujud tahun depan,” pungkas dia. (win)